Analisa Usaha Ternak Kelinci

JENIS

 American Chinchilla

Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.

Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lainhingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.


Berikut Analisa Usahanya :

Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor induk:

1) Biaya Produksi

a. Kandang dan perlengkapan                           Rp.    1.000.000,-
b. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000,               Rp.       600.000,-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,-                   Rp.        60.000,-
d. Pakan
- Sayur + rumput                                              Rp.    1.000.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan)                          Rp.    2.000.000,-
e. Obat Rp.    1.000.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000,-            Rp.    3.600.000,-
Jumlah biaya produksi                                      Rp.    9.260.000,-

2) Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,-                        Rp.    6.000.000,-
b. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,-         Rp.  15.000.000,-
c. Feses/kotoran                                              Rp.        60.000,-
d. Bulu                                                            Rp.       750.000,-
Jumlah pendapatan                                          Rp.  21.810.000,-

3) Keuntungan                                                Rp.  12.550.000,-
4) Parameter kelayakan usaha
                                                                     - B/C ratio =   2,36

 
Gambaran Peluang
 
Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging  kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging maupun bulu yang cukup tinggi.
 
 
Daftar Pustaka
 
1) Anonymous, 1986,  Pemeliharaan Kelinci dan Burung Puyuh, Yasaguna, Jakarta.
2) Kartadisastra. HR, 1995, Beternak Kelinci Unggul, Kanisius, Yogyakarta.
3) Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.
4) Yunus. M dan Minarti. S, 1990,  Aneka Ternak, Universitas Brawijaya, Malang.


Comments
1 Comments

1 komentar:

Unknown mengatakan...

dengan keuntungan seperti ini sepertinya akan menguntungkan

Posting Komentar

E-Journal

Rank


Total Tayangan Halaman